Ardy B. Wiranata, pemain bulu tangkis
terkenal dari Indonesia
Bulu tangkis (sering disingkat
bultang) atau
badminton
adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal)
atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan
("kok" atau "
shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
- Tunggal putra
- Tunggal putri
- Ganda putra
- Ganda putri
- Ganda campuran
Lapangan dan jaring
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada
gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus
berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang
disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan
disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis
yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan
sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera
pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada
tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir
jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.
Perlengkapan
Secara tradisional raket dibuat
dari kayu.
Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan
yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu
tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon
(plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat
terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi
kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau
aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu
tangkis adalah senar nya. Jenis
senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara
umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran
dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan
pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
Kok adalah
bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian
bulu angsa yang disusun membentuk kerucut
terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam
latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu
bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk
cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama
tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu
tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan
pergelangan kaki.
Memainkan bulu tangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua
sisi jaring di lapangan
bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat
mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal
dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di
luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali
pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di
jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih
sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
1.
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh
dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan
ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan
jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah
mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian
ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar
ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
4. Pegangan campuran
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan
pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan
shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan
dalam permainan bulutangkis, yaitu:
1. Pukulan Servis Pukulan
servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke
bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek
b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis
cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan
bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaiutu
pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan
shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand lob, yaitu
pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock
yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
Servis
Servis
dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang
menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal
dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan
pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan
"keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah
poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis.
Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi
kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis
dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama
kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan
oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk
partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan
untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola
dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola
- Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain
dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini
berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
- Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat
melakukan servis.
- Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing
untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada
tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
- Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang
berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
Sistem reli poin
- Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak
ada servis kedua.
- Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang
telah diraih oleh pasangan tersebut.
- Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya
diraih oleh lawan.
Sistem perhitungan
poin
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem perhitungan poin
bulu tangkis
Sejak Mei 2006, pada
kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin.
Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
Sejarah
Permainan
Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket,
kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga
disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa,
Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga
kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris
sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores
dan
Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu
biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama
untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah.
Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London
pada tahun 1854
ketika majalah
Punch
mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang
Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini
kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat
mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara
Britania di Pune,
India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya
secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai
Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris
pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "
Badminton Battledore - a
new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini
melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung
Badminton (
Badminton House), estat
Duke of
Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub
Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan
kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899
dengan Kejuaraan
All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di
wilayah Asia Timur dan Tenggara,
yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada
tahun 1934
dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark,
Belanda,
Kanada,
Selandia Baru, dan Perancis
sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat
pada tahun 1936.
Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September
2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation
menjadi Badminton World
Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206
delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia
dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali
emas tahun itu.